Senin, 16 April 2012

TEORI MOTIVASI

Teori Motivasi
a. Teori Maslow
Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki Kebutuhan"yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutankadar pentingnya adalah sebagai berikut:1) Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs)Misalnya sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu.2) Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs)Dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan amanyang menyangkut masa depan karyawan.3) Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi (Social Needs)a) Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja b) Kebutuhan akan perasaan dihormatic) Kebutuhan untuk bisa berprestasid) Kebutuhan untuk bisa ikut serta4) Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestise, status dankeyakinan akan diri sendiri.5) Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization) Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakanmampu mewujudkannya. (Koontz, 1990:121)

b. Teori Dua Faktor Herz berg
Herz berg mengklaim telah menemukan penjelasan duafaktor motivasi yaitu:
1)Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisikerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
2)Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.(Koontz, 1990:123)

c. Teori Kebutuhan ERG Alderfer
Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi yangdikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia:
1.Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidupsesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhanfisiologis dan kebutuhan akan rasa aman serta hygienefactors dari Herzberg.
2.RelatednessNeeds(Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan untuk berinteraksidengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dariMaslowdanhygiene factors dari Herzberg.
3.Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang mendorongseseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiriatau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dariMaslow dan motivation factors dari Herzberg.(Koontz, 1990:121)

d. Teori Motivasi Ekspektansi
Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabilamereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.(Koontz, 1990:123)

e. Teori Motivasi Klasik
Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena uang. Konsep ini menyatakan bahwaseseorang akan menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikitatau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan. (Griffin, 1998:259)

f. Teori X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor. Ia membedakan 2 tipe pekerja yaituX dan Y.
1) Teori X, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerjasama.
2) Teori Y, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif. (Griffin,1998:260)

C.Penerapan Motivasi dalam Organisasi
Motivasi merupakan hal yang sangat diperlukan dalam sebuah organisasi karena tanpa adanyamotivasi dalam organisasi akan sulit organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya, dengan
menerapkan motivasi dalam organisasi maka disuatu organisasi tersebut akan terciptanya komunikasiyang baik dan kerjasama yang baik antara anggota dan pemimpinnya, terbuka dan transparan.Secara individual, upaya motivasi bisa dilakukan melalui upaya-upaya mengontrol, menilai lalumemotivasi diri sendiri. Namun, ada kalanya kesadaran untuk memotivasi diri tidak muncul dalamdiri seseorang, karena itu diperlukan motivasi eksternal yang bisa berasal dari atas, keluarga, rekansejawat, guru dan lainnya.

D.Motivasi dan Kinerja Motivasi dan kinerja merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya memiliki keterkitan yang sangat erat.

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia darikata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berartihasil kerja.Pengertian Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknyatujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikankecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikantanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.Dalam hal ini motivasi sangat penting dalam memepengaruhi kinerja dimana motivasi merupakan kondisi menggeraakan diri pegawai terarah unutuk mecapai tujuan kerja dimanamotivasi dapat dikatakan sebagai bagian kinerja yang dihasilkan didalam sebuah organisasi.Sebagai manajer atau pemimpin harus dapat memotivasi karyawan atau pegawainya agar kinerja pegawai tersebut dapat meningkat, mungkin karena karena adanya tekanan batin,kejenuhan dalam mengerjakan tugas, disinilah peran pemimpin atau manajer harus mampu memotivasi pegawainya.

http://www.scribd.com/doc/40820797/Motivasi-dalam-organisasi

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management