Kamis, 26 April 2012

Bentuk-bentuk Komunikasi Vertikal

Bentuk-bentuk Komunikasi Vertikal

Komunikasi adalah merupakan salah satu factor yang sangat menentukan terciptanya kelancaran kerja di Puskesmas, hubungan kerja didalam kedinasan maupun diluar kedinasan antara pimpinan puskesmas dengan para staf juga tidak terlepas dari proses komunikasi. Bentuk dari komunikasi yang dijalankan pada umumnya adalah komunikasi vertikal, sebagaimana yang dikemukakaan Suhardiman Yuwono (1978:7), komunikasi vertikal ke bawah dari pimpinan kepada staf yaitu berupa :

1. Petunjuk (Instruksi)

2. Keterangan Umum

3. Perintah

4. Teguran

5. Pujian

Berikutnya seirama dengan pendapat diatas, Prof.DR.Oteng Sutisna. M.Sc.Ed, menyatakan bahwa komunikasi ke bawah biasanya mengenai soal-soal kebijaksanaan, prosedur, instruksi atau keterangan yang bersifat umum. Ia mungkin berjalan secara tatap muka, atau dengan perantaraan telpon, surat edaran, papan pengumuman, radio atau alat lain. (1985:192)

Gibson, Ivancevich dan Donnelly (1994:110-111) mengatakan bahwa “Komunikasi ke bawah mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi dan mencakup kebijaksanaan pimpinan, instruksi, dan memo resmi..Komunikasi ke atas mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi, dan mencakup kotak saran, pertemuan kelompok, dan prosedur keluhan.

Selanjutnya Arni Muhammad (2005:108) berpendapat bahwa, “Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke bawah untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum”.

Masih dari Arni Muhammad dalam Lewis (1987) menyatakan “Komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbulkarean salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan“.

Adapun yang dimaksud dengan komunikasi ke atas “, adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Semua karyawan dalam suatu organisasi kecualiyang berada pada tingkatan yang paling atas mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan “. Arni Muhammad (2005:116-117)



http://muslimpinang.wordpress.com/2009/05/31/pengaruh-komunikasi-dan-motivasi-dari-pimpinan-puskesmas-terhadap-kinerja-staf-administrasi-puskesmas/

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management