Kerangka Pemikiran
Pada saat ini lingkungan organisasi selalu berubah-ubah setiap waktu, organisasi yang menyadari keadaan dinamis ini akan lebih peka terhadap segala perubahan yang terjadi di luar organisasi dibandingkan dengan organisasi yang tidak peduli terhadap perubahan lingkungan. Dengan kepekaan tersebut, organisasi tidak hanya akan lebih cepat mengadakan reaksi, akan tetapi melakukan antisipasi untuk menyesuaikan tujuan, strategi, kebijaksanaan, taktik serta desain dan struktur organisasi pada situasi yang berubah. Organisasi yang baik adalah organisasi yang melihat ke depan dan mempersiapkan diri untuk itu. Organisasi harus mempersiapkan forecast dan estimasi situasi lingkungan, agar lebih cepat tanggap dan dapat bersiap-siap sebelumnya terhadap perubahan lingkungan.
Organisasi sangat tergantung pada lingkungan, dengan demikian organisasi harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan, apabila ingin tetap bertahan (survival) dan berumur panjang. Untuk itu diperlukan pengawasan terhadap perubahan lingkungan dan pengembangan rencana-rencana untuk bertahan dengan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perubahan lingkungan. Pada bagian ini akan dikutip beberapa pendapat para ahli teori organisasi yang menjelaskan mengenai pertumbuhan organisasi, teori tentang kelembagaan dan daur hidup organisasi serta kemunduran organisasi sebagai berikut :
Model Pertumbuhan Organisasi menurut Larry Greiner (dalam Robbins, 1990) ada 5 tahap, yaitu :
1. Tahap kreatifitas
2. Tahap pengarahan
3. Tahap pendelegasian
4. Tahap koordinasi
5. Tahap kerjasama
Tahap Perkembangan Organisasi menurut Quinn dan Cameron (dalam Daft, 1998) ada 4 tahap, yaitu :
1. Tahap entrepreneurial
2. Tahap Bersama
3. Tahap formalisasi
4. Tahap kerjasama
Pertumbuhan Organisasi menurut Jones (1998) yaitu: “tahap siklus hidup organisasi dimana organisasi mampu mengembangkan nilai kreasi dan kompetensi sehingga mendapatkan sumberdaya tambahan. Pertumbuhan ini memungkinkan organisasi meningkatkan pembagian kerja dan spesialisasi serta sekaligus mengembangkan keunggulan kompetitif”.
Menurut Stephen P.Robbins yang dialih bahasakan oleh Jusuf U. (1994 : 21) bahwa daur hidup (life cycle) : “”Digunakan untuk memperlihatkan bagaimana produk itu bergerak melalui empat tahap : kelahiran atau pembentukan, pertumbuhan, kedewasaan, dan kemunduran.”
Menurut Richard L. Daft (1998 : 173), “life cycle, which suggests that organizations are born, grow older, and eventually die”.
Menurut Gareth R. Jones (1998 : 331), “organization life cycle are birth, growth, decline, and death”.
Menurut Hodge dan Anthony (1991 : 583), “The life cylce organization can be depicted as a series of five major stages : birth, growth, maturity, deterioration, and death”.
Sedangkan spekulasi terakhir mengenai hubungan kemunduran struktur didasarkan atas asumsi bahwa organisasi kemungkinan besar, pada permulaannya, harus menghadapi apa yang menjadi suatu kemunduran yang terus menerus akan menemukan bahwa manajemen menjalankannya dalam beberapa tahap. Pertama kaget, kedua bertahan, ketiga krisis sementara, dan keempat membuat penyesuaian yang diperlukan.
Menurut Greiner dalam Jones (1994:440) bahwa, ” Organizational decline is the life cycle stage that an organization enters when it fails to “anticipate, recognize, avoid, neutralize, or to adapt to external and internal pressure that threaten the (its) long-term survival.
Salah satu cara dalam menanggulangi kelemahan dari ukuran organisasi yang besar adalah melakukan penurunan ukuran (besaran) organisasi (down sizing), mengambil tindakan untuk mengurangi lingkup operasi dan jumlah pekerja.
http://funnymustikasari.wordpress.com/2008/08/26/pertumbuhan-dan-siklus-hidup-organisasi/
Rabu, 25 April 2012
Pertumbuhan Organisasi
07.50
Mega's Blog
No comments
0 komentar:
Posting Komentar