This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Kamis, 08 Mei 2014
Manajemen Aktiva & Pasiva Bank
06.25
Mega's Blog
No comments
Manajemen Aktifa dan Pasifa Bank
a. Manajemen
Sumber Dana
1.
Dana Yang Bersumber Daru Bank Itu Sendiri
Sumber dana yang bersumber dari bank
itu sendiri merupakan sumber dana dari modal itu sendiri. Modal itu sendiri
maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham
terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebuthuan dana masih
perlu, maka pencairannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang
penjual saham lama. Akan tetapi tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi,
maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut
di pasar modal. Disamping itu pihak perbankan dapat pula menggunakan
cadangan-cadangan laba yang belum digunakan.
Secara
garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber dari bank itu
sendiri terdiri dari :
·
Setoran modal dari pemegang saham
Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana
tambahan atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
·
Cadangan-cadangan bank
Maksudnya cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang
tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan
untuk mengantisipasi laba tahun yang akan dating.
·
Laba bank yang belum dibagi
Merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun
yang bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara
waktu.
2.
Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas / Dana
Pihak Ke-3 (Product Funding)
Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan
berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis
dimaksudkan agar para nasabah penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan
tuuan masing-masing.
Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening giro
adalah untuk kemudahan dalam melakukan pembayaran, terutaa bagi mereka yang
bergelut dalam bisnis dan biasanya pemegang rekening giro tidak begitu
memperhatikan masalah besar kecil bunga yang akan diterimanya.
Bagi mereka yang menyimpan uangnya kedalam rekening tabungan , disamping
kemudahan untuk mengambil uangnya juga adanya pengharapan bunga yang lebih
besar jika dibandingkan dengan rekening giro.
Kemudian tujuan menyimpan uangnya direkening deposito tentu mengharapkan
penghasilan dari bunga yang lebih besar. Hal ini disebabkan bunga deposito yang
diberikan kepada deposan paling tinggi jika dbandingkan dengan simpanan
lainnya. Bagi bank simpanan deposito merupakan dana mahal karena bunga yang
diberikan ke nasabah lebih tinggi dari bunga simpanan giro atau tabungan.
Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi ke dalam 3 jenis
yaitu:
1.
Simpanan Giro (Demand Deposit)
2.
Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
3.
Simpanan Deposito ( Time Deposit)
3.
Dana Yang Berasal Dari Lembaga Lain
Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika
bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua diatas.
Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatya hanya sementara waktu
saja. Kemudiandana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai
atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini
antara lain dapat diperoleh dari :
1.
Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
Merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada
bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini
diberikan kepada pembiayaan sector-sektor tertentu.
2.
Pinjaman antar bank
Biasanya diberikan kepada bank-bank yang mengalami
kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek
dengan bunga yang relative tinggi. Pinjaman antar bank lebih dikenal dengan
nama Call Money.
3.
Pinjaman dari bank-bank luar negeri
Merupakan peminjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar
negeri, misalnya pinjaman dari bank di Singapura, Amerika Serikat atau dari
negara-negara Eropa.
4.
Serikat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitakan SBPU
kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.
sumber :
Kasmir, SE.,MM – Dasar-Dasar
Perbankan
Drs.H.Malayu S.P.Hasibuan – Dasar-Dasar Perbankan
Pengenalan Laporan Keuangan Perbankan
06.19
Mega's Blog
No comments
1. Neraca Bank
Neraca (Balance Sheet) merupakan
laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang), dan
modal dari suatu perusahaan pada saat / tanggal tertentu. Isi neraca secara
garis besar adalah sebagai berikut :
a.
Asset : kekayaan atau sumber ekonomi
yang dimiliki perusahaan dan diharapkan akan memberikan manfaat dimasa
yang akan datang.
·
Asset lancar : uang tunai dan saldo
rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang bisa dicairkan menjadi
uang tunai, dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka
pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan). Yang termasuk
aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro
di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan
(barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di produksi atau masih dalam
proses), Beban dibayar dimuka.
•
Investasi jangka panjang (long term
investment) : Terdiri dari aset berjangka panjang (tidak untuk dicairkan dalam
waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang
kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam
bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus
(dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi
usaha.
•
Aset Tetap (Fixed Asset) : Aset
berwujud yang digunakan untuk operasi normal perusahaan, mempunyai umur
ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak
dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan. Misalnya: tanah untuk lokasi
baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
•
Aset Tak Berwujud (Intangible Asset)
: Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam
memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau
logo dan goodwill.
•
Aset lain-lain (Other Asset) : Untuk
menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka
panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak
dipakai dalam operasi.
b.
Kewajiban dapat digolongkan
menjadi :
•
Kewajiban Lancar (current
liabilities) : Kewajiban lancara meliputi
·
kewajiban yang harus diselesaikan dalam
jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal
perusahaan. Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan
yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
•
Kewajiban Jangka Panjang (long –
term debts) : Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya
melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Misalnya: utang
hipotik, utang obligasi.
•
Kewajiban lain-lain : Adalah
kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancer dan kewajiban jangka
panjang.
·
Ekuitas : Menunjukkan hak milik para
pemilik aset perusahaan yang
·
diukur atau ditentukan besarnya
dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban. Jenis ekuitas berdasarkan
bentuk perusahaan :
-
Perusahaan perorangan
-
Perusahaan persekutuan
-
Perusahaan perseroan
2. Laporan Laba Rugi Bank
Laporan rugi / laba (income
statement) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau
pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Ada dua
pendekatan sebagai dasar pendekatan itu adalah:
1.
Dasar Tunai (Cash Basis) : Suatu sistem yang mengakui
penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengakui beban pada saat
mengeluarkan uang tunai. Cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, karena
mentode ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rugi laba pada periode
tertentu.
2.
Dasar Waktu ( Akrual Basis ) :
Sistem yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah
atau belum menerima uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya
transaksi walaupun sudah atau belum mengeluarkan uang tunai. Tepat untuk
perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba-rugi
akan mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode tertentu.
Dalam laporan laba-rugi, terdapat
tiga rekening (akun) yang perlu dipahami yaitu:
1.
Pendapatan : Adalah penghasilan yang
timbul dari pelaksanaan akitivitas perusahaan yang biasa (reguler)contoh :
penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga, deviden, royalti dan sewa.
2.
Beban : Adalah pengorbanan yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa (reguler), seperti beban pokok
penjualan, beban gaji, beban sewa, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi,
beban pajak, beban kerugian piutang.
3.
Laba / Rugi : Laba terjadi bila
pendapatan lebih besar dari beban-beban yang terjadi, sebaliknya rugi terjadi
bila pendapatan lebih kecil dari beban yang terjadi.
3.
Laporan
Kualitas Aktiva Produktif
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk
uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa
yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara
sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin
menurut hukum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva
juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997).
Dalam Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) pada bagian kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan,
manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari
aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak
langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat
berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivas operasional
perusahaan. Mungkin pula berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau
setara kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti
penurunan biaya akibat penggunaan proses produksi alternatif. Sesuai dengan
namanya aktiva produktif (earning assets) adalah aktiva yang menghasilkan
kontribusi pendapatan bagi bank
4. Laporan Komitmen dan Kontigensi
Komitmen
bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan (irrevocable) secara sepihak oleh bank, baik dalam rupiah maupun
valuta asing, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati
bersama dipenuhi. Komitmen ini dapat bersifat tagihan ataupun kewajiban bagi
bank. Komitmen tagihan adalah komitmen yang diterima oleh bank dari pihak lain,
sedangkan komitmen kewajiban adalah komitmen yang diberikan oleh bank kepada
nasabah dan atau pihak lain.
·
Tagihan komitmen antara lain :
-
Fasilitas pinjaman yang diterima
dari pihak lain yang belum ditarik.
-
Posisi pembelian valuta asing, dll.
·
Kewajiban komitmen antara lain :
-
Fasilitas kredit kepada nasabah yang
belum ditarik
-
Fasilitas kredit kepada bank lain
yang belum ditarik
-
Irrevocable L/C yang masih berjalan
-
Posisi pembelian valuta asing, dll.
Kontigensi
adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan
diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan
dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan
datang. Pengungkapan akan peristiwa kontigensi diharuskan dalam laporan
keuangan.
Menurut
Azas Konservatif dalam Kontigensi, pengungkapan data transaksi kontigensi dalam
laporan keuangan dikaitkan dengan penerapan konsep atau azas konservatif atau
berhati-hati dalam prinsip akuntansi. Yang dimaksud disini adalah bahwa
penyisihan suatu rugi kontigensi dapat dilakukan pada perhitungan rugi-laba
bila kedua kondisi berikut dipenuhi :
-
Terdapat petunjuk yang kuat bahwa
telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau telah timbul kewajiban pada
tanggal neraca.
-
Jumlah kerugian dapat ditaksir
secara wajar.
Jenis
Transaksi Kontigensi dicontohkan sebagai berikut. Dalam transaksi bank dapat
ditemukan beberapa jenis transaksi kontigensi seperti : garansi bank, letter of
credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan, transaksi opsi
valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian. Semua jenis transaksi
tersebut apabila ditemukan dalam transaksi sehari-hari wajib untuk dilaporkan
dalam laporan keuangan melalui rekening administratif, yang dapat berupa
tagihan maupun kewajiban.
http://andreyanto-gunadarma.blogspot.com/2013/03/pengenalan-laporan-keuangan-perbankan.html