Minggu, 31 Maret 2013

FENOMENA SANTET


Seiring perkembangan jaman , kemajuan tekhnologi yang semakin pesat , persaingan globalisasi yang canggih , tidak menutup kemungkinan penyebaran ilmu yang ‘tidak terlihat’ juga mengglobalisasi.
Sebut saja yang sudah taka sing diteliga kita seperti ilmu santet ,ilmu ini adalah ilmu yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang dengan  mengirimkan benda-benda kedalam tubuhnya dengan tujuan untuk menyakiti. Di Afrika sendiri santet biasa disebut dengan voodoo.

Biasanya pelaku kejahatan santet ini mengirimkan benda-benda tajam seperti paku, beling, kawat, gulungan benang, bahkan binatang-binatang berbisa sekalipun.
Atau beberapa metode lain seperti membuat boneka  kecil yang kemudian ditusuk-tusukkan oleh pelaku dengan jarum atau dibakar agar sikorban merasakan apa yang dirasakan pada boneka tersebut.

Banyak yang mengatakan pelaku biasaya adalah orang-orang yang berilmu hitam yang menyesatkan. Pasalnya biasanya pelaku dibantu oleh sekutu seperti setan, jin atau semacamnya.

Maraknya fenomena santet ini menimbulkan wacana untuk membuat UUD terhadap ilmu-ilmu sesat atau ilmu perdukunan di Indonesia.  Meski ilmu santet ini tidak bisa diterima oleh akal sehat atau secara medis, korban-korban yang mengaku terkena ilmu hitam ini nyata. Mereka benar-benar mengeluarkan benda-benda yang mustahil ada pada tubuh mereka.

Untuk mencegah terjadinya ilmu santet ini tentu saja dari diri kita masing-masing. Dengan percaya terhadap keyakinan agamanya masing-masing. Dimana kita sering mendekatkan diri kepada Tuhan, selalu memberikan energi posotif.

Kegiatan Diluar Perkuliahan


Yaaak,… apa kabar blogger ?
Kali ini saya akan menuliskan tentang organisasi yang saya naungi sejak kurang lebih satahun silam.Organisasi ini adalah Yayasan Rumah Padi. Apa yang anda pikirkan pertama kali tentang Rumah Padi yang baru saja saya sebutkan?... Bukan , Rumah Padi bukanlah sebuah rumah yang berisi padi. :D

Yayasan Rumah Padi adalah suatu organisasi atau lembaga yang yang dibentuk dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas, bertanggung jawab, serta mampu mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.

Yayasan Rumah Padi ini mempunyai beberapa kegiatan rutin, misalnya membentuk suatu kelompok diskusi antar anggota yang sering diikutsertakannya para pembicara-pembicara atau diskusi antar organisasi lainnya.

Salah satu kegiatan rutin lainnya adalah, Yayasan Rumah Padi ini mengadakan suatu kegiatan belajar mengajar. Kegiatan sosial ini dilakukan oleh anggota Rumah Padi yang kebanyakan berasal dari mahasiswa – mahasiswi dari berbagai Universitas. Organisai ini terbuka untuk semua kalangan . Sedangkan untuk objek pembelajarannya , kami mengikutsertakan para adik-adik di kawasan sekitar lingkungan Rumah Padi. Mereka terdiri dari adik-adik prasekolah (PAUD/TK) ,SD ,SMP, hingga SMA.
Kegiatan sosial ini bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar untuk para pelajar , dan semangat berbagi untuk para pengajarnya sendiri. Sebagai pelajar , saya terdorong  untuk memberikan sedikit kemampuan saya untuk berbagi kepada para adik-adik. Menarik untuk melatih kemampuan anda , bukan ?

Kegiatan  yang tidak kalah menarik pula , Rumah Padi juga sering melakukan kegiatan social yang tanggap terhadap lingkungan seperti menggalang dana untuk para korban bencana bersama organisasi lain. Kegiatan ini merupakan salah satu wadah untuk anda yang berjiwa social tinggi terhadap sesama.
Dan masih banyak kegiatan- kegiatan lainnya yang didapatkan di lembaga ini.

Bila anda tertarik ikut serta dalam kegiatan Rumah Padi ini, anda dapat melihat langsung di contact person kami ;
Twitter  : https://twitter.com/RumahPadi_
e-mail   : yayasanrumahpadi@yahoo.com

Minggu, 17 Maret 2013

FENOMENA PEMERKOSAAN ORANG TERDEKAT HINGGA INSES

Belakangan ini marak terungkapnya kasus pemerkosaan yang dilaporkan kepada polisi. Mirisnya lagi, kebanyakan pelapor mengatakan ,pelaku adalah orang terdekatnya bahkan darah sekandungnya sendiri. Entah, apa yang ada dipikiran pelaku dengan tega merenggut kesucian orang terdekatnya sendiri.

Sebagai contoh , kasus perkosaan yang terjadi pada PD (18),Jakarta, yang mengaku diperkosa ayahnya sendiri selama 5 Tahun ketika ia berusia 13 tahun silam. Atau kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang pendidik (guru) terhadap R, siswinya sendiri di NTT (Nusa Tenggara Timur).

Sangat banyak kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh orang –orang terdekat korban, mulai dari teman sepermainan, pendidik, kakak , adik , bahkan seorang ayahpun tega melakukannya.Kasus pemerkosaan yang dilakukan seorang ayah terhadap anak gadisnya sendiri atau yang lebih sering disebut hubungan Inses sangatlah ironi. Bagaimana mungkin seorang ayah tega menodai anak kandungnya sendiri terlebih sampai bertahun-tahun. Atau Kasus seorang pendidik yang juga tga melakukan hal bejat terhadap anak didiknya sendiri.

Sebenarnya , apa yang terjadi dilingkungan mereka ? Orang terdekat seperti ayah harusnya menjaga darah dagingnya sendiri. Begitupun pendidik, sangat tidak terpuji seorang pendidik melakukan pemerkosaan bahkan dilingkungan sekolah. Orang-orang seperti merekalah yang seharusnya mengayomi ‘putra-putri’ mereka.

"Saya yakin kita tidak akan pernah menemukan data terpercaya tentang kuantitas kejadian inses. Ini adalah kejahatan dalam area yang sangat privat. Anak berada dalam kekuasaan ortu sehingga kecil kemungkinan berteriak," Menurut psikolog forensic, Reza Indragiri Amriel ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (21/2/2013).

Kebanyakan dari kasus Inses terjadi dikalangan menengah kebawah, dan kebanyakan dari mereka adalah pengangguran sedang sang istri sibuk mencari nafkah dan tidak memperhatikan perkembangan anak gadisnya sendiri. Sedang pelaku pendidik , kebanyakan dikarenakan factor lingkungan pelaku.

Yaa, kebanyakan korban memilih untuk tutup mulut karena desakan ancaman yang keluar dari pelaku pemerkosaan. Pasalnya mereka tidak memiliki kuasa dalam hubungan antara pelaku. Mirisnya kasus ini banyak baru terungkap karna korban hamil dan akhirnya baru mengaku.

Seharusnya kasus ini tidak terjadi jika sang pelaku bermoral dan orang terdekat lainnya memperhatikan perkembangan sang anak gadis mereka. Sangat disayangkan bukan, mereka yang seharusnya menjaga tetapi malah merusak.

FENOMENA K-POP di INDONESIA

Yaa, Siapa yang tidak tahu tentang K-POP di tahun 2013 ini. Banyak anak-anak , remaja , hingga dewasa menyukai K-POP. Kemunculan K-POP sendiri di Indonesia awalnya muncul ketika drama percintaan asal Korea yang muncul sejak tahun 2000-an silam. K-POP sendiri berkembang dinegaranya karena adanya pengaruh dari kebangkitan musik Jepang (J-POP) pada tahun 1930-an. Pada kala itu, unsur musik Jepang masuk kedalam Korea. Jika J-POP bangkit dengan grup musiknya masing-masing, K-POP sendiri bangkit dengan kekuatan grup vocal mereka, seperti BOYBAND dan GIRLBAND.

Bagaimana tidak mungkin jika Grup vocal yang berasal dari Korea ini tidak digandrungi kebanyakan orang terutama remaja putri, K-POP ini biasanya terdiri dari tampilan mereka yang sangat menarik , dibalut dengan tarian – tarian modern disetiap penampilannya. Mereka memang bisa dibilang ‘sempurna’ dalam setiap aksi panggungnya. Bukan hanya wajah dl kan tarian – tarian yang energic, tetapi memang kemampuan mereka dalam hal kualitas suara tidak dipungkiri lagi. Mereka dapat membuktikannya tanpa harus lipsing setiap aksi panggung yang kebanyakan penyanyi – penyanyi lain lakukan.

Di Indonesia sendiri fenomena K-POP masuk kedalam industry musik tanah air. Beberapa artis baru muncul sebagai BOYBAND dan GIRLBAND Indonesia. Sebagian dari mereka memang mengaku terpengaruh budaya K-POP ,namun adapula yang mengaku hanya terinspirasi munculnya K-POP di tanah air. Fenomena K-POP ini memang tidak bisa dibendung lagi. Kemajuan teknologi juga mempengaruhi berkembangnya K-POP di industry musik. Coba saja lihat acara- acara musik atau Talkshow sekalipun di TV nasional. Mereka wara-wiri menampilkan keterampilan mereka dalam bentuk grup vocal atau bahkan video-video klip mereka.

Meski Fenomena K-POP menambah gaya baru industry musik dalam negri, tetapi tetap saja para orang tua harus meperhatikan anak mereka dengan tetap mengingatkan bahwa kita mempunyai budaya tersendiri pula. Pasalnya kebanyakan anak remaja terlalu ‘fanatic’ mengidolakan K-POP. Semuanya memang tetap kembali kepada diri masing-masing. Alangkah baiknya bila kita juga ingat kita adalah siapa dan mempunyai apa.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management